PAPUA BERSUARA DENGAN AIR MATA:
Home » , » PNG Minta Dukungan AS Pada Isu-Isu Iklim Pasifik

PNG Minta Dukungan AS Pada Isu-Isu Iklim Pasifik

Senin, 05 Oktober 2015 | 0 komentar

Pemimpin Forum Kepulauan Pasifik berbaris dalam pertemuan di PBB.Depan dari kiri: Presiden Nauru Baron Waqa, Menteri Luar Negeri PNG Rimbink Pato, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Secretaris General Forum Pasifik Dame Meg Taylor, Presiden Negara Federasi Mikronesia Peter Christian, Perdana Menteri Selandia Baru John Key - Pemerintah PNG
Jayapura,  – Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Rimbink Pato menyampaikan keprihatinan terkait perubahan iklim di wilayah Pasifik kepada pemerintah Amerika Serikat dan mencari dukungan atas keprihatinan tersebut.
Namun Rimbink Pato diberitahu oleh Asisten Menteri Luar Negeri, Danny Russell, bahwa sementara ini pemerintahannya ingin melakukan lebih, berjuang untuk mendapatkan dukungan bipartisan di Washington.
Radio New Zealand, Selasa (6/10/2015) melaporkan, keduanya bertemu di New York pada akhir pekan lalu dalam pertemuan antara Danny Russell dan pemimpin Forum Kepulauan Pasifik.
Rimbink Pato mengatakan ia tekankan untuk dapatkan dukungan AS pada Konferensi COP21 bulan Desember tahun ini di Paris yang akan membahas isu-isu iklim penting untuk masyarakat di Pasifik.
Dia mengatakan AS menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh perubahan iklim di Pasifik.
Danny Russell dilaporkan menyatakan keprihatinan pada kehancuran dari badai tropis di Samoa, Kepulauan Solomon dan Vanuatu dan kebutuhan untuk upaya bersama di semua tingkatan untuk membantu negara-negara pulau kecil untuk mitigasi (penyesuaian) dan ketahanan.
Namun, Pato mengatakan bahwa sementara ini ketika AS ingin berbuat lebih banyak namun dinamika politik di Washington tidak selalu membantu. Ia juga mengatakan para pejabat seperti Russell dan pejabat US lainnya telah menerima briefing tentang kerangka Regionalisme Pasifik yang disahkan oleh rapat pimpinan terakhir pada Forum Kepulauan Pasifik di Port Moresby.
Pato mengatakan bidang-bidang seperti perikanan, perubahan iklim, kanker serviks dan isu Papua Barat mencakup dalam Kerangka Regionalisme Pasifik. Hal-hal tersebut, lanjutnya, merupakan harapan, keprihatinan dan aspirasi rakyat Pasifik.
Asisten Sekretaris Russell melaporkan membuat titik bahwa Amerika Serikat adalah Negara Pasifik dan karenanya menghargai kebutuhan untuk solidaritas dengan negara PIF dalam memajukan isu-isu yang menjadi perhatian bersama.
Sementara itu, para pemimpin Pasifik mendesak AS untuk meratifikasi Perjanjian Rarotonga yang meresmikan sebuah Nuklir-Kawasan Bebas Senjata di Pasifik Selatan, serta mencari solusi bagi korban Kepulauan Marshall atas pengujian nuklir AS di wilayah itu.
Share this article :
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Blog Majalah Cendrawasih
Habis Kunjungi Jangan Lupa Tinggalkan Pesan Anda

 
Support : Majalah Cendrawasih | Mc Papuan | Bersuara dengan Air Mata
Copyright © 2014. Majalah Cendrawasih - By Mcpapuan

Proudly powered by Majalah Cendrawasih