Uskup Saklil menegaskan, Gereja mengecam semua tindakan kekerasan, apalagi mengakibatkan adanya korban nyawa. "Tindakan kekerasan tidak menyelesaikan persoalan pribadi atau kelompok," ujar Saklil.
Uskup dalam releasenya menekan pihak TNI/Polri dan semua aparat keamanan di Papua, juga rakyat Papua agar mengutamakan cara-cara damai.
"Kekerasan jangan diselesaikan dengan kekerasan, karena akan mengakibatkan banyak korban yang tidak kita harapkan. ... kita serahkan kepada hukum untuk mengadili siapapun yang bersalah khususnya yang menyebabkan kehilangan nyawa," tulis Uskup Saklil.
"Jangan berdalih dengan alasan apa pun. Sudah jelas. Apa pun terjadi, yang menyebabkan korban nyawa harus ditindak. Apalagi menggunakan alat negara," tegas Uskup Timika.
Sementara itu, Yunus Alomang salah seorang pemuda asal Timika mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh oknum TNI yang menembak masyarakat itu.
"Hukum harus tegas, tidak seperti semua pengalaman (impunitas) yang lalu-lalu. Jelas-jelas mereka menggunakan senjata menembak warga yang tak bersalah dalam peristiwa itu," ujar Alomang.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua se-Indonesia (DPW AMPTPI) Indonesia Timur, Natan Naftali Tebai, menyayangkan tindakan aparat keamanan Indonesia di Tanah Papua yang tiada hari terus menelan nyawa manusia Papua (baca: AMPTPI Kutuk Pelaku Penembakan 2 Pemuda dan Dorong Komnas HAM Bentuk TIPF).
"Kami sangat mengutuk keras kepada pelaku penembakan terhadap 2 Orang Muda Katolik (OMK) Gereja Katolik Koperapoka, Keuskupan Timika, Papua yang terjadi dini hari tadi," tegas Natan kepada majalahselangkah.com di Jayapura, Jumat (28/8/2015).
Ini nama-nama korban orang Papua yang ditembak oleh anggota TNI di Timika:
1. Imanuel Mairimau (23 tahun) tewas ditembak di tempat
2. Yulianus Okoware (23 tahun) tewas ditembak di tempat
3. Marthinus Apokapo (24 tahun) luka di pinggang kiri karena kena peluru
4. Marthinus Imaputa (25 tahun) luka di kaki kanan kena tembakan peluru
Selain itu, ada beberapa orang mengalami luka-luka tembakan.