Akibat bertambahnya titik api di
wilayah selatan Papua, mengakibatkan kabut asap di sejumlah kota di
Papua semakin hari semakin pekat.
Salah satunya yang cukup pekat yakni di Kota Timika yang mengakibatkan seluruh penerbangan komersil terjadwal disetop sementara.
Bahkan, pihak Bandara Moses Kilangin
Timika sudah menyatakan menutup kegiatan penerbangan, kecuali
penerbangan perintis yang jarak tempunya dibawah 30 menit.
(Kabut asap di kota Timika)
Sudah lebih dari sepekan kondisi udara
di Kota Timika diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan di sekitar
wilayah pesisir Papua selatan. Kondisi ini diperparah dengan tidak
adanya hujan.
Menurut catatan dan pantauan BMKG,
sampai hari ini titik api sudah mencapi 142 titik api. Dari seluruh
titik api di Papua, ditemukan yang paling banyak berada Kepulauan Yos
Sudarso, Distrik Kimam, Kabupaten Merauke.
Sementara di kota Nabire, warga mulai
resah dengan munculnya kabut seminggu terakhir ini. Menurut salah
seorang staf Kantor Badan Metereologi & Geofisika kabupaten Nabire,
Frida, kabut asap tersebut merupakan kabut asap kiriman dari kabupaten
lain seperti Wasior, Enarotali, Ransiki, Bovendigul, Merauke, dan jalan
Trans Nabire.
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Nabire
Julian Agapa, A.Kp. M.Kes juga menghimbau kepada masyarakat dikota
Nabire untuk berhati-hati terhadap kabut asap kiriman ini karena
berpengaruh langsung pada kesehatan diantaranya infeksi saluran
pernafasan dan penyakit lainnya dan yang paling rawan biasanya menyerang
balita dan anak anak.
Julian Agapa juga menghimbau kepada
masyarakat baik pejalan kaki maupun yang berkendaraan untuk menggunakan
masker apabila berada di luar rumah.