PAPUA BERSUARA DENGAN AIR MATA:
Home » » Tangkap Tersangka, Polisi Bentrok dengan Sekelompok Remaja

Tangkap Tersangka, Polisi Bentrok dengan Sekelompok Remaja

Kamis, 24 September 2015 | 0 komentar



Puluhan anggota Polres Sorong Kota, Polsek Sorong Kota dan Polsek Sorong Barat berjaga-jaga setelah sekelompok remaja melempari aparat kepolisian yang hendak menangkap seorang tersangka kasus pengeroyokan di Sorpus, Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (22/9) kemarin.
SORONG-Penolakan sekelompok remaja terhadap aparat kepolisian yang menangkap AS salah satu tersangka kasus pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal di depan Saga beberapa waktu lalu, menimbulkan keributan antara aparat dengan kelompok remaja yang lakukan penolakan di depan kompleks Sorpus (Sorong Pusat), Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Selasa (22/9) sekitar pukul 14.00 WIT.
Dalam keributan tersebut, kelompok remaja yang melakukan penolakan melempari aparat dengan batu. Mereka juga memalang jalan dengan papan dan batu, sehingga kendaraan tidak dapat melintas.
Pihak kepolisian yang mendapat laporan adanya perlawanan turun ke lokasi. Aparat Polres Sorong Kota bersama Polsek Sorong Kota dan Sorong Barat menghalau para remaja yang melempari anggota dengan batu dan botol.
Awalnya, anggota polisi yang dilengkapi tameng berjaga-jaga di jalan utama, tepat di depan kantor Pertamina. Namun karena seringnya mendapat ejekan dan lemparan batu, anggota diperintahkan untuk masuk ke dalam kompleks Sorpus, untuk memukul mundur sekelompok remaja tersebut.
Melihat polisi yang mengepung dari dua arah merangsek masuk, sekelompok remaja kabur ke atas bukit. Meskipun demikian, mereka masih melempari aparat dengan batu hingga aparat mengeluarkan tembakan peringatan.
   Pihak kepolisian juga sempat melepas tembakan gas air mata untuk membubarkan sekelompok remaja tersebut, karena tak berhenti melakukan pelemparan batu. Setibanya di belakang kantor Pertamina, anggota menemukan karton berisi pecahan batu yang diduga sengaja dikumpulkan para remaja untuk menyerang aparat.
Bentrok ini berlangsung kurang lebih satu jam. Setidaknya ada 32 kali tembakan peringatan yang dikeluarkan polisi yang membuat para remaja itu lari mengamankan diri di perbukitan.
Selain mengeluarkan tembakan peringatan, anggota yang merangsek ke dalam kompleks Sorpus tak henti-hentinya memberikan himbauan agar tidak melakukan pelemparan. Sebagian anggota mengendap di pepohonan untuk bisa sampai ke dalam kompleks tersebut. Namun, puluhan anggota tersebut terpantau dari atas bukit, sehingga saat anggota masuk ke dalam kompleks sekelompok remaja lebih dulu kabur. Padahal sebelumnya sempat memanggil aparat kepolisian untuk masuk ke dalam kompleks.
Setelah memastikan sekelompok remaja itu kabur ke perbukitan, anggota polisi ditarik ke Polsek Sorong Kota. Situasi yang berangsur kondusif, membuat anggota membuka arus lalulintas di depan kompleks Sorpus yang sebelumnya ditutup. Saat terjadi bentrok, aparat kepolisian menutup Jalan A Yani dan mengalihkan kendaraan yang melintas dari arah Pelabuhan menuju Remu dan sebaliknya ke Jalan Bubara (belakang kantor Pos) dan tembus di Pos Lantas Kuda Laut.
Selain mengerahkan puluhan anggota, polisi juga menerjunkan mobil water cannon ke lokasi keributan. Bahkan, setelah bubar pada pukul 15.00 WIT, puluhan anggota Brimob yang didatangkan untuk memback up masih disiagakan di Mapolsek Sorong Kota.
Selang 30 menit kemudian, arus lalulintas sempat kacau, kendaraan berhamburan akibat munculnya isu keributan di depan kompleks Sorpus. Namun, setelah dicek oleh anggota, keributan yang disampaikan pengendara tersebut hanya isu dan tidak ada kebenarannya.
Kapolsek Sorong Kota, AKP F.S Saragi saat dikonfirmasi Radar Sorong (Grup Cenderawasih Pos) mengatakan, tersangka pengeroyokan berinisial AS yang ditangkap kini diamankan di Polres Sorong Kota guna menjalani pemeriksaan penyidik.“Masyarakat tidak boleh melakukan hal seperti itu, sementara kita masuk dengan aman, jangan jadikan aparat sebagai pelampiasan,”kata Kapolsek Saragi.
    Salah seorang warga yang ditemui Radar Sorong kemarin mengatakan, saat itu ia bersama rekannya yang menjadi target polisi ini sedang duduk di pangkalan Trans Maybrat samping Pertamina sambil bermain kartu seperti biasanya, tiba-tiba muncul anggota polisi yang menggunakan mobil kaca gelap langsung turun dan menyergap rekannya dan membawanya ke kantor polisi untuk dimintai keterangan terkait insiden pembunuhan di depan Saga beberapa waktu lalu.
Penangkapan ini disesalkan warga lantaran polisi menangkap pelaku seolah-olah menangkap teroris.”Dia inikan bukan pelaku teroris, bisa datang beri tahu baik-baik. Ini yang memicu emosi kelompok remaja yang saat itu berada di TKP,” jelasnya./Mc.
Share this article :
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Blog Majalah Cendrawasih
Habis Kunjungi Jangan Lupa Tinggalkan Pesan Anda

 
Support : Majalah Cendrawasih | Mc Papuan | Bersuara dengan Air Mata
Copyright © 2014. Majalah Cendrawasih - By Mcpapuan

Proudly powered by Majalah Cendrawasih