![]() |
Aksi demo damai yang dilakukan KNPB, GempaR dan simpatisannya dalam pernyataan sikapnya yang mendukung PIF di Port Moresby, Papua Nugini |
Majalah Cendrawasih : Jayapura, Jubi – Kepolisian Republik Indonesia Resort Kota Jayapura membatasi ruang demokrasi bagi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) untuk menyampaikan dukungan terhadap pemimpin Negara-negara anggota Forum Kepulauan Pasific (PIF) yang mengikuti pertemuan pembukaan di Port Moresby, PNG, pada 7 September 2015 dan membahas isu West Papua dalam pertemuan yang akan ditutup pada 11 September itu.
“Kami, masa aksi berencana ke DPRP di kota Jayapura, bergerak tadi dari sekretariat pukul 8:20 tetapi polisi hadang, batasi kami dengan alasan tidak ada Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) maka kami bertahan di tempat,” ungkap Juru Bicara KNPB Pusat, Bazoka Logo kepada Jubi di Waena, Kota Jayapura, Papua, Senin (7/09/2015).
Lanjut Logo, polisi tidak hanya membatasi ruang tetapi juga waktu untuk menyampaikan pikiran KNPB melalui orasi-orasi politik di ruang terbuka yang sudah dibatasi itu. Polisi membatasi, waktu KNPB menggelar demo di depan Gapura Universitas Cenderawasih Jayapura di Waena, Kota Jayapura itu hanya sampai pukul dua siang.
Di lokasi aksi, terlihat Wakapolresta Jayapura, Kompol Albertus Andarias dan Kompol Heru Hidayanto kepala bagian Operasional mendesak aktivis KNPB mempercepat waktu orasinya.
“Sedikit lagi waktu habis,” ungkap Wakil Kepala kepolisian Resort Kota Jayapura yang memimpin pengamanan demo kepada pentolan KNPB, Bazoka Logo dan Agust Kossay.
Dengan desakan yang ada, KNPB Nampak tidak mau mengambil resiko. Ketua I KNPB, Agust Kosay pun mengambil dan membacakan pertanyataan sikap, tepat pukul 14:12 WP dan membubarkan masa aksi dengan tertib dan aman.
Sumber : http://tabloidjubi.com/