Hari Kemerdekaan Papua menimbulkan banyak pro dan kontra dari berbagai elemen yang berada di Negara Indonesia maupun Pemerintah Provinsi Papua.
Mendekatnya tanggal 1 Desember yang dianggap sebagai
Benar, tanggal 1 Desember memang selalu dianggap sebagai tanggal yang
berbahaya dan mencekam di tanah Papua sehingga pada tanggal tersebut
selalu terjadi penambahan prajurit militer di tanah Papua dengan
‘alasan’ untuk memperkuat sisi keamanan.
Mencermati beberapa dinamika politik jelang tanggal keramat tersebut, Yan Christian Wainussy, salah satu Human Rights Defender di tanah Papua menilai bahwa hal-hal tersebut hanyalah rekayasa pemerintah (Baik pusat maupun Pemda) saja.
“Pemerintah dan institusi keamanan Negara di Jakarta dan Tanah Papua
diminta untuk tidak merekayasa dan atau memanipulasi tanggal 1 Desember
sebagai saat-saat yang sangat mencekam dan mengkuatirkan bagi semua
warga masyarakat yang berada di tanah Papua” katanya seperti yang
diberitakan via Suarapapua.com.
Pengerahan personil Polri maupun TNI dalam skala jumlah yang besar
juga perlu dipertanyakan dalam mengantisipasi tanggal 1 Desember
tersebut.
“Hal itu berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun. Jelang tanggal 1
Desember selalu ada saja pejabat pernyataan dari sejumlah pejabat
kepolisian yang mengatakan bahwa telah dipersiapkan personil keamanan
dalam jumlah yang cukup besar” terangnya.
Penambahan personil untuk ‘rekayasa’ pengamanan dikatakan Yan bahwa
akan turut berimbas kepada sistem ekonomi pemerintah daerah karena
sebagian dana akan disalurkan untuk upaya keamanan tersebut.
Sumber : http://www.harianpapua.com/
Home »
HUKUM dan POLITIK
,
INTERNASIONAL dan NASIONAL
» Tanggal 1 Desember, Momen ‘Rekayasa’ Penambahan Prajurit Di Papua
Tanggal 1 Desember, Momen ‘Rekayasa’ Penambahan Prajurit Di Papua
Minggu, 29 November 2015 | 0 komentar
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)