Gubernur Papua Lukas Enembe |
Hal ini disampaikan orang nomor satu Papua lantaran belakangan ini banyak pendeta lari meninggalkan pelayanan dan bergabung ke dunia politik praktis. Akibat lari dari panggilan Tuhan, banyak umat yang digembalakannya terlantar, ibarat anak ayam kehilangan induknya. Dan juga ada pelayan firman yang juga jadi pemimpin politik sekaligus menjadi pendeta.
Gubernur Papua. Lukas Enembe menyatakan, banyak persoalan di tanah Papua ini terjadi seperti perang suku, miras yang berdamkan pada seks bebas dan perkelahi antara warga serta masih banyak kejahatan yang terjadi di Papua.
Menurutnya, tak hanya pemerintah yang memiliki tugas untuk membina masyarakat namun, para pendeta dan pastor yang ada di tiap denominasi gereja di seluruh tanah Papua sangat berperan penting dalam rangka membina mental dan spiritual umat Tuhan di Papua ini.
Untuk itu dia meminta kepada para hamba Tuhan baik Pendeta maupun Pastor agar tidak tergabung ke dunia politik dan tetap setia menggembalakan umat yang dibimbimnya di tiap denominasi gereja yang tersebar di seluruh tanah Papua.
“Saya minta Hamba Tuhan yang sudah ke Politik lupakan dan jangan pake gelar pendeta lagi, lepas. Karena gereja punya misi lain. Jadi, bayak hamba Tuhan sekarang menjadi pemimpin pemimpin politik. Lepaslah tugas pendetanya dan kembali menjadi politikus, silakan. Tapi, jangan kamu pegang terus gelar Pendetanya dalam jabatan politik”. Pintah Enembe
Berdasarkan laporan dari beberapa dedominansi gereja, banyak pos pos penginjilan tak ada pelayan firman. Kata enembe, itu juga dampak dari banyak pastor dan pendeta berkecimpung ke dunia politik. sehingga, umat Tuhan terlantar.
Sehingga, dia mengajak kepada para pelayan firman agar tetap berdiri teguh dan focus mengabarkan injil Kristus demi menyampaikan amanat agung Kristus Yesus Tuhan di Papua. Ajakan ini disampaikan guna mewujudkan visi pembangunan yang tengah diembannya ini yakni Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahterah dapat terwujud.