Salah satu korban yang ditembak oleh dua oknum TNI di Timik |
Jayapura, Dikabarkan
seorang oknum TNI diduga telah menembak sejumlah warga, sehingga
mengakibatkan dua warga meninggal dunia dan lainnya terluka, di Mimika
Papua, Jumat (28/8/2015). Informasi dari warga, menerangkan bahwa aksi
itu terjadi di Jalan Koperapoka, Timika sekira pukul 02.35 WIT.
Kepala
Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel (Inf) Teguh Pudji
Raharjo membenarkan kejadian itu. Namun menurutnya, korban yang terkena
luka tembak berjumlah empat orang, dua diantaranya meninggal dunia.
Menyikapi hal tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe meminta dengan tegas kepada aparat penegak hukum, khususnya anggota TNI yang bertugas di Tanah Papua untuk tidak seenaknya membunuh rakyat Papua.
Seperti yang dilansir Tabloid Jubi online, Gubernur mengatakan “Kalian bilang tidak boleh bunuh rakyat, itu tidak benar” ucapnya.
“Sekarang
pemerintah pusat segera datang untuk menyelesaikan itu, jangan
diam-diam. Apalagi kejadian seperti ini terjadi berturut-turut, tentara
bunuh masyarakat. Pemerintah pusat harus melihat ini,” tegas Gubernur di
Jayapura, Minggu (30/8/2015)
Disamping
itu, Enembe berpesan kepada seluruh rakyat Papua untuk tidak terpancing
dengan kejadian tersebut, tetapi tetap menjaga keamanan.
“Peristiwa yang terjadi kan belum tahu,
apakah ada gesekan dengan mereka atau penembakan dilakukan tanpa alasan.
Saya minta kepada seluruh masyarakat Papua dimanapun berada, tingkatan
kewaspadaan jangan orang memancing kita lalu kita mengambil tindakan,”
katanya.
“Korban
adalah Imanuel Mairimau (23 tahun) meninggal dunia, Yulianus Okoare (23
tahun) meninggal dunia, Martinus Apokapo (24 tahun) luka di pinggang
kiri, dan Martinus Imaputa (17 tahun) luka di kaki. Kejadian di Jl.
Bhayangkara, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika. Ketika itu, Sersan
Satu (Sertu) As, dari Kodim 1701 Mimika dikeroyok massa, ketika ia
berniat menjemput Sersan Kapala (Serka) Makher yang saat itu dikeroyok
massa di Koperapoka,” kata Teguh Pudji Raharjo via pesan singkatnya
kepada sejumlah wartawan, Jumat (28/8/2015).
Sumber: http://www.jeratpapua.org/